Kelangkaan obat membuat Eropa bergantung pada Tiongkok dan India – Konsekuensi dari kebijakan pemotongan biaya selama puluhan tahun - Gambar: Xpert.Digital
Relokasi produksi dan produksi murah di luar negeri menyebabkan kekurangan obat kritis di Eropa – Tantangan pasokan obat saat ini
Ketersediaan obat-obatan merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi sistem pelayanan kesehatan Eropa. Saat ini, lebih dari 500 obat dilaporkan sulit diperoleh di Jerman, meskipun situasinya hanya sedikit membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Obat-obatan vital seperti antibiotik untuk anak-anak, obat-obatan psikotropika, dan obat diabetes sangat terdampak. Kelangkaan ini muncul akibat hubungan yang kompleks dalam rantai pasokan global, mulai dari gangguan produksi hingga ketegangan geopolitik. Komisi Eropa telah menemukan solusi legislatif untuk tantangan ini melalui Undang-Undang Obat-obatan Kritis. Rancangan undang-undang ini bertujuan untuk memperkuat produksi di Eropa dan mengurangi ketergantungan pada pemasok non-Eropa. Saat ini, sekitar 80 persen antibiotik yang digunakan di Eropa berasal dari produsen non-Eropa, terutama dari Tiongkok dan India. Undang-Undang Obat-obatan Kritis diterbitkan oleh Komisi Eropa sebagai proposal regulasi pada 11 Maret 2025. Hal ini menandai dimulainya proses legislasi formal dalam 100 hari pertama masa jabatan baru Komisi. Tujuan undang-undang ini adalah untuk memperkuat keamanan pasokan obat-obatan esensial di Uni Eropa dan untuk memperluas kapasitas produksi Eropa secara strategis.Apakah Anda memiliki minat lebih lanjut dalam topik ini? Lalu kami menantikan kontak langsung Anda:
Saran - Perencanaan - Implementasi
Saya akan dengan senang hati menjadi penasihat pribadi Anda.
Kepala Pengembangan Bisnis
Saran - Perencanaan - Implementasi
Saya akan dengan senang hati menjadi penasihat pribadi Anda.
menghubungi saya di bawah Wolfenstein ∂ xpert.digital
Hubungi saya di bawah +49 89 674 804 (Munich)