Diterbitkan pada: 7 November 2024 / Diperbarui dari: 7 November 2024 - Penulis: Konrad Wolfenstein
Transparansi dan keamanan dalam logistik: Peran Blockchain & IoT
Standar baru dalam bidang logistik: Kekuatan transformatif dari blockchain dan IoT
Dalam industri logistik modern, teknologi seperti blockchain dan Internet of Things (IoT) berpotensi membawa perubahan besar. Perusahaan di seluruh dunia semakin mengandalkan teknologi ini untuk menyederhanakan proses yang kompleks dan memastikan transparansi sekaligus meningkatkan keamanan dan efisiensi. Kombinasi blockchain dan IoT membuka kemungkinan baru dalam pemantauan dan ketertelusuran produk dalam rantai pasokan global, sehingga menetapkan standar baru dalam bidang logistik. Di bawah ini kita melihat lebih dekat beberapa penerapan paling signifikan dari teknologi ini, serta manfaat dan tantangannya.
Cocok untuk:
Blockchain dan IoT: Era baru transparansi dan efisiensi
Teknologi Blockchain menawarkan struktur penyimpanan data yang anti-rusak dan terdesentralisasi, yang sangat menguntungkan dalam industri logistik. Desentralisasi membuat data dapat dilihat oleh semua orang yang terlibat dalam rantai pasokan, sehingga manipulasi menjadi tidak mungkin dilakukan dan secara signifikan meningkatkan transparansi. Pada gilirannya, perangkat IoT, seperti sensor dan tag RFID, menyediakan data real-time mengenai lokasi, kondisi, dan suhu produk serta dapat membantu mendeteksi ketidakberesan atau kerusakan dengan segera.
Cocok untuk:
Contoh keberhasilan penerapan blockchain dan IoT dalam bidang logistik
Beberapa perusahaan telah berhasil menggunakan teknologi ini untuk mengoptimalkan rantai pasokan mereka dan menawarkan keamanan dan transparansi yang lebih baik kepada pelanggan mereka. Berikut beberapa contoh yang menonjol:
1. UBIRCH: Data anti-rusak dalam rantai pasokan
UBIRCH adalah perusahaan Jerman yang berspesialisasi dalam solusi IoT berbasis blockchain dan khususnya digunakan dalam bidang logistik. Solusi UBIRCH memungkinkan penyimpanan anti-rusak dan verifikasi data secara real-time. Hal ini khususnya menguntungkan dalam rantai pasok yang kompleks di mana asal dan kualitas produk harus dibuktikan sepenuhnya. Misalnya, UBIRCH menawarkan pemantauan real-time untuk pengangkutan barang-barang sensitif, seperti makanan atau obat-obatan, di mana suhu dan kelembapan harus terus dipantau. Penyimpanan data yang tahan terhadap kerusakan di blockchain menciptakan kepercayaan dan transparansi bagi semua pihak yang terlibat - mulai dari produsen, penyedia layanan logistik, hingga konsumen akhir.
2. Nestlé: Ketertelusuran dan jaminan kualitas di bidang pertanian
Nestlé menggunakan blockchain dan IoT untuk memastikan ketertelusuran produk pertanian. Dengan melacak seluruh proses produksi – mulai dari pertanian hingga pemrosesan hingga konsumen – Nestlé dapat memastikan bahwa seluruh standar keberlanjutan dan kualitas terpenuhi. Transparansi ini menjadi perhatian khusus bagi konsumen karena mereka semakin menghargai kondisi produksi yang berkelanjutan dan beretika. Dengan menggabungkan sensor IoT dan blockchain, data penting seperti waktu panen, kondisi transportasi, dan durasi penyimpanan juga dapat dilacak secara real time. Inovasi ini memungkinkan Nestlé untuk bertindak cepat dan spesifik jika terjadi penarikan produk, sehingga semakin memperkuat kepercayaan konsumen.
3. DHL: meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan global
Raksasa logistik DHL menggunakan blockchain dan IoT untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam rantai pasokannya. Dengan menggunakan teknologi ini, DHL dapat melacak pengiriman secara real-time sehingga dapat mengidentifikasi dan merespons setiap hambatan atau penundaan pada tahap awal. Teknologi Blockchain menciptakan dokumentasi yang konsisten dari seluruh proses, terutama dalam rantai pasokan internasional yang melibatkan berbagai aktor dan penyedia layanan logistik. Ini berarti DHL tidak hanya dapat meningkatkan transparansi dalam prosesnya, namun juga menawarkan pelanggannya wawasan real-time mengenai lokasi dan kondisi pengiriman mereka.
4. BayWa Global Produce: Mengoptimalkan logistik segar
BayWa Global Produce, sebuah perusahaan di industri pertanian dan pangan, menggunakan solusi berbasis blockchain SIGNiT untuk mengoptimalkan logistik produk segar bekerja sama dengan UBIRCH. Khususnya pada makanan segar seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, sangat penting agar produk tersebut sampai ke konsumen akhir secepat dan hati-hati. SIGNiT memungkinkan untuk mendokumentasikan setiap langkah di sepanjang rantai pasokan dengan cara yang mulus dan anti kerusakan, sehingga menghasilkan penghematan waktu dan biaya yang signifikan. Sensor terus memantau kualitas produk dan mendokumentasikan tren suhu dan kelembapan. Hal ini memungkinkan semua pihak memastikan produk sampai ke konsumen akhir dalam kondisi optimal.
5.Intel
Intel menggunakan Platform Logistik Terhubung untuk menggunakan blockchain dan IoT untuk memantau kualitas dan integritas barang secara real-time selama transportasi. Solusi ini terutama digunakan untuk barang-barang yang mudah rusak, dengan sensor IoT yang memantau kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan.
6. Maersk
Maersk menggunakan platform TradeLens berbasis blockchain untuk meningkatkan visibilitas dan interaksi dalam operasi logistiknya. Melalui pelacakan dan pembagian data secara real-time, Maersk telah mencapai penghematan biaya yang signifikan dan meningkatkan transparansi rantai pasokan.
7.Amazon
Amazon menggabungkan blockchain terkelolanya dengan perangkat IoT untuk melacak pengiriman secara real-time. Hal ini mengarah pada peningkatan efisiensi rantai pasokan dan pengurangan biaya operasional.
Cocok untuk:
- Amazon Managed Blockchain dengan fungsi lacak dan lacak – misalnya. B. untuk penelusuran keracunan makanan
- Layanan Blockchain Terkelola Amazon | Sepuluh jaringan blockchain teratas untuk logistik, keuangan, dan lainnya
8. Walmart
Walmart menggunakan teknologi blockchain untuk memastikan ketertelusuran makanan. Dengan menggunakan sensor IoT, perusahaan memantau kondisi lingkungan barang secara real time, sehingga secara signifikan meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam rantai pasokan.
9. Unilever
Unilever menggunakan blockchain untuk memastikan ketertelusuran bahan mentah seperti minyak sawit. Dengan mengintegrasikan sensor IoT, Unilever dapat menjadikan rantai pasokannya lebih berkelanjutan.
10. IBM
IBM telah mengembangkan solusi berbasis blockchain yang disebut Food Trust yang memungkinkan produk dilacak secara real time. Hal ini mengarah pada optimalisasi proses rantai pasokan dan penghematan biaya yang signifikan.
Keuntungan Blockchain dan IoT dalam bidang logistik
Integrasi blockchain dan IoT dalam logistik membawa banyak keuntungan:
Transparansi dan kepercayaan
Teknologi Blockchain menciptakan kepercayaan karena data dapat dilihat oleh semua orang yang terlibat dan tahan terhadap kerusakan. Pelanggan dapat yakin bahwa produk telah diproduksi dan diangkut sesuai standar yang dijanjikan.
Peningkatan efisiensi
Dengan mengotomatiskan pengumpulan dan pemrosesan data menggunakan perangkat IoT, proses dapat dilakukan lebih cepat dan bebas kesalahan. Hal ini menghasilkan penghematan waktu dan biaya di seluruh rantai pasokan.
Keamanan yang ditingkatkan
Kepatuhan terhadap kondisi transportasi tertentu memainkan peranan penting, terutama untuk barang-barang sensitif seperti obat-obatan atau makanan. Sensor IoT memungkinkan pemantauan kondisi secara terus-menerus dan segera melaporkan jika kondisi tersebut tidak terpenuhi.
Ketertelusuran
Kemampuan untuk melacak produk hingga ke asalnya memperkuat kepercayaan pelanggan dan memudahkan penarikan kembali jika terjadi keadaan darurat. Perusahaan dapat merespons dengan cepat dan menemukan kelompok yang terkena dampak, sehingga menghemat waktu dan uang.
Interoperabilitas sistem yang berbeda
Meskipun terdapat banyak keuntungan, terdapat juga tantangan ketika menerapkan blockchain dan IoT dalam bidang logistik. Salah satu rintangan terbesar adalah interoperabilitas sistem yang berbeda. Karena perusahaan sering kali menggunakan teknologi dan standar yang berbeda, sulit untuk menciptakan solusi yang konsisten dan mampu mengatasi batasan-batasan perusahaan. Selain itu, biaya penerapan dan pemeliharaan teknologi tersebut seringkali tinggi, sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan kecil.
Aspek lainnya adalah skalabilitas teknologi blockchain. Sejumlah besar data yang dihasilkan oleh perangkat IoT memberikan tuntutan yang tinggi pada infrastruktur blockchain. Pendekatan inovatif diperlukan di sini untuk meningkatkan efisiensi blockchain tanpa mengorbankan keamanan.
Di masa depan, solusi hybrid yang memanfaatkan blockchain swasta dan publik dapat memberikan solusi terhadap tantangan ini. Blockchain swasta menawarkan keuntungan karena lebih cepat dan lebih murah, sedangkan blockchain publik menjamin keamanan yang lebih besar karena desentralisasinya. Kombinasi kedua model ini selanjutnya dapat meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi blockchain dalam industri logistik.
Blockchain dan IoT sebagai teknologi utama dalam industri logistik
Contoh perusahaan seperti UBIRCH, Nestlé, DHL dan BayWa Global Produce menunjukkan bahwa blockchain dan IoT dapat lebih memajukan industri logistik. Manfaat dalam hal transparansi, efisiensi, dan keamanan sangat besar, sehingga menawarkan peluang bagi perusahaan untuk mengoptimalkan proses mereka dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan mereka. Namun, pada saat yang sama, terdapat tantangan yang harus diatasi untuk mewujudkan potensi penuh dari teknologi ini.
Di masa depan, kombinasi blockchain dan IoT diharapkan dapat lebih terintegrasi ke dalam industri logistik dan menetapkan standar baru. Perusahaan yang mengandalkan teknologi ini pada tahap awal dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang menentukan dan memperkuat kepercayaan pelanggan mereka secara berkelanjutan. Blockchain dan IoT dengan demikian dapat menjadi basis logistik modern, transparan, dan efisien yang memenuhi persyaratan dunia global.
Cocok untuk: