Pemilihan bahasa 📢 X


Pemasaran yang digerakkan oleh tujuan: kritik diri alih-alih kesempurnaan yang tampak – sebuah pendekatan baru terhadap branding? Pemasaran penting sebagai faktor keberhasilan

Diterbitkan pada: 12 Januari 2025 / Pembaruan dari: 12 Januari 2025 - Penulis: Konrad Wolfenstein

Pemasaran yang digerakkan oleh tujuan: kritik diri alih-alih kesempurnaan yang tampak – sebuah pendekatan baru terhadap branding? Pemasaran penting sebagai faktor keberhasilan

Pemasaran yang digerakkan oleh tujuan: kritik diri alih-alih kesempurnaan yang tampak – sebuah pendekatan baru terhadap branding? Pemasaran penting sebagai faktor keberhasilan – Gambar: Xpert.Digital

Mengapa keaslian membuat perbedaan di era digital

Di saat konsumen bereaksi semakin skeptis terhadap pesan iklan klasik dan gambar yang menarik, banyak perusahaan mengandalkan bentuk komunikasi yang berbeda. Alih-alih berfokus pada keunggulan produk, mereka justru mengedepankan konten yang bijaksana, kritis, dan kritis terhadap diri sendiri. “Pemasaran yang digerakkan oleh tujuan” ini lebih dari sekadar argumen penjualan: pemasaran ini membuka ruang bagi isu-isu sosial, sosial, dan spesifik perusahaan yang benar-benar menggerakkan orang. Perusahaan yang berani menghadapi kesalahan dan kontroversi menciptakan kedekatan otentik dengan kelompok sasarannya. Hal inilah yang dapat menjadi faktor penentu keberhasilan banjir informasi dimana pertukaran dan transparansi menjadi semakin penting. Karena jika Anda tidak hanya ingin menjual, tetapi juga ingin benar-benar dipahami, pemasaran yang bijaksana dan kritis terhadap diri sendiri akan membuat Anda bersemangat dan membangun kepercayaan dalam jangka panjang.

Cocok untuk:

Apa yang dimaksud dengan “pemasaran yang didorong oleh tujuan”?

Dengan “pemasaran yang digerakkan oleh tujuan”, sebuah perusahaan mengejar tujuan menyeluruh yang lebih dari sekadar menjual produk atau layanan. Ini tentang menyampaikan nilai-nilai dan menunjukkan sikap dengan membahas topik-topik kritis, kontroversial atau relevan secara sosial. Hal ini menciptakan hubungan yang lebih emosional dengan kelompok sasaran, yang tidak hanya menghargai produk tetapi juga cita-cita yang mendasari merek tersebut.

Mengapa topik yang bijaksana, kritis, dan kritis terhadap diri sendiri dalam periklanan begitu penting saat ini?

Masyarakat semakin skeptis terhadap pesan iklan klasik dan gambar yang mengilap. Konsumen ingin mengidentifikasi merek yang jujur ​​dan mengakui kesalahan mereka. Kampanye kritis dan kritis terhadap diri sendiri tampak lebih autentik dan dapat membangun kepercayaan dalam jangka panjang. Pada saat yang sama, hal ini merangsang diskusi dan membentuk dasar untuk pertukaran yang lebih intensif antara merek dan konsumen.

Bagaimana sebuah merek dapat mengomunikasikan konten yang bijaksana dan kritis terhadap diri sendiri secara kredibel?

Kredibilitas berasal dari keaslian dan hubungan nyata dengan citra merek. Perusahaan harus:

  1. Hanya pilih topik yang benar-benar Anda kaitkan.
  2. Bersikaplah terbuka tentang kesalahan dan komunikasikan secara transparan bagaimana Anda ingin meningkatkannya di masa depan.
  3. Tetap konsisten di semua saluran komunikasi.
  4. Jangan hanya mengikuti tren saja, namun hadirkan landasan nilai yang tertanam kuat.

Peran apa yang dimainkan oleh Berliner Verkehrsbetriebe (BVG) dalam konteks ini?

Dengan kampanye “#WeilWirDichLieben”, BVG menunjukkan bagaimana iklan yang mengkritik diri sendiri dapat dibuat lucu namun tetap bijaksana. Alih-alih menyembunyikan kekurangan (seperti kereta yang terlambat atau penuh sesak), BVG memaparkan permasalahan tersebut secara terbuka dan ironis. Dengan cara ini, BVG mendapat simpati karena mengakui kesalahan namun pada saat yang sama menekankan: “Kami melakukan yang terbaik.” -ironi diterima dengan sangat baik dan memperkuat citra merek secara berkelanjutan.

Mengapa kampanye Dove True Beauty sering disebut-sebut sebagai contoh positif?

Sejak tahun 2004, Dove berfokus pada keberagaman wanita sejati dalam kampanye “Kecantikan Sejati” dan mempertanyakan norma-norma kecantikan yang penting. Alih-alih model tanpa cela, Dove menampilkan wanita dengan warna kulit, bentuk tubuh, dan usia berbeda. Hal ini memicu wacana yang lebih luas tentang penerimaan tubuh dan harga diri. Dengan cara ini, Dove memperkuat hubungan yang lebih dalam dengan kelompok sasarannya dan memposisikan dirinya sebagai merek dengan kepedulian sosial yang tulus.

Mengapa topik yang bijaksana dan kritis sering kali berhasil dengan baik?

Mereka menjawab meningkatnya kebutuhan banyak orang untuk mengidentifikasi merek yang mewakili nilai-nilai yang jelas dan memikul tanggung jawab sosial. Selain itu, mereka menghasilkan perhatian yang lebih besar karena merangsang dialog dan tidak hanya menyajikan argumen pembelian yang dangkal. Merek tersebut memberikan sinyal: “Kami mendengarkan Anda, kami menganggap Anda serius.” Di era media sosial, dialog ini dapat menghasilkan loyalitas pelanggan yang kuat.

Resiko apa saja yang dapat timbul dari strategi pemasaran yang bijaksana dan kritis terhadap diri sendiri?

  1. Kurangnya kredibilitas: Jika perusahaan tidak secara jujur ​​atau konsisten mendukung nilai-nilai yang dikomunikasikannya, hal ini dapat dianggap sebagai aksi PR.
  2. Penolakan oleh sebagian kelompok sasaran: Topik kritis dapat mempolarisasi dan menolak kelompok pelanggan individu.
  3. Seruan untuk boikot atau kritik: Siapa pun yang mengambil posisi kontroversial pasti akan menghadapi tantangan.
  4. Perpecahan komunitas: Jika menyangkut topik kontroversial, ada risiko pelanggan akan terpecah menjadi beberapa kubu.

Bagaimana seharusnya perusahaan menghadapi kritik ketika berbicara mengenai topik sensitif atau kontroversial?

Komunikasi yang jujur ​​dan keterbukaan terhadap dialog sangatlah penting. Kritik tidak boleh ditutup-tutupi, melainkan ditanggapi secara konstruktif. Siapapun yang mengambil posisi berani juga harus menunjukkan bagaimana mereka menghadapi argumen tandingan dan pelajaran apa yang dapat mereka petik dari argumen tersebut. Hal ini dapat menciptakan ikatan yang lebih kuat, terutama dengan pelanggan yang memiliki nilai yang sama.

Prinsip dasar apa yang harus diikuti agar kampanye kritis terhadap diri sendiri berhasil?

  1. Relevansi dan kesesuaian topik: Hanya bahas apa yang sesuai dengan citra merek dan kelompok sasaran.
  2. Keaslian: Nilai-nilai harus dihayati di seluruh perusahaan.
  3. Kesediaan mengambil risiko: Terbuka terhadap reaksi kontroversial dan mengelolanya secara profesional.
  4. Budaya kesalahan: mengakui kesalahan dan memulai perbaikan secara kredibel.
  5. Konsistensi: Menyampaikan pesan yang konsisten dan jujur ​​di semua saluran.

Bagaimana keberhasilan kampanye yang bijaksana dapat diukur?

Selain KPI klasik (jangkauan, jumlah klik, perkembangan penjualan), kriteria kualitatif juga dikedepankan. Ini termasuk, misalnya:

  • Tingkat keterlibatan dan pembagian di jejaring sosial (seberapa aktif orang mendiskusikan kampanye?)
  • Wawancara atau survei lebih dalam (untuk mengungkap perubahan citra merek)
  • Umpan balik dari komunitas (apakah pelanggan menunjukkan lebih banyak loyalitas dan kepercayaan?)

Dalam jangka panjang, ini tentang membangun citra merek yang positif dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Apa peran nilai-nilai perusahaan dalam strategi pemasaran seperti itu?

Kampanye pemasaran yang bijaksana dan kritis terhadap diri sendiri hanya akan berhasil jika didasarkan pada nilai-nilai nyata perusahaan. Jika nilai-nilai ini tidak dijalani dalam pekerjaan sehari-hari, maka strategi tersebut akan dengan cepat tampak tidak masuk akal bagi dunia luar. Oleh karena itu, budaya perusahaan yang transparan di mana seluruh karyawan berbagi nilai-nilai yang disebutkan sangatlah penting untuk kesuksesan.

Mengapa penting agar sebuah perusahaan tidak memberikan kesan bahwa mereka hanya “ikut-ikutan tren”?

Jika suatu topik penting hanya diangkat karena topik tersebut “panas” tanpa ada dukungan dari perusahaan, pelanggan akan segera melihatnya sebagai taktik pemasaran. Hal ini menyebabkan ketidakpercayaan atau penolakan. Di sisi lain, komitmen yang mendalam – misalnya melalui proyek jangka panjang, diskusi nyata atau langkah-langkah berkelanjutan – menunjukkan bahwa perusahaan benar-benar peduli.

Apa yang dapat dipelajari oleh perusahaan dari kampanye kritik diri dan apa manfaatnya?

Ketika merek secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak sempurna, mereka sering kali mengembangkan ikatan yang lebih erat dengan kelompok sasarannya. Pelanggan menyadari bahwa kekhawatiran mereka ditanggapi dengan serius. Umpan balik mengalir kembali ke perusahaan, yang dapat mengarah pada perbaikan produk, layanan, atau proses. Dalam jangka panjang, hal ini akan mendorong budaya inovasi dan memperkuat kohesi – baik secara internal maupun eksternal.

Bagaimana kita dapat merangkum nilai tambah yang ditawarkan oleh kampanye yang kritis dan bijaksana dalam komunikasi merek saat ini?

Kampanye semacam itu menonjol dari kebanyakan pesan iklan murni. Mereka merangsang diskusi, menciptakan identifikasi dan mendorong diskusi lebih dalam tentang perusahaan dan produknya. Jika diterapkan secara autentik, hal ini tidak hanya dapat memperkuat kesadaran merek, tetapi juga kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Dengan nilai-nilai yang jelas dan keberanian untuk mempertanyakan diri sendiri, Anda dapat membangun hubungan yang lebih dari sekedar konsumsi murni.

Cocok untuk:

 


⭐️ Blog Penjualan/Pemasaran ⭐️ Saran ahli & pengetahuan orang dalam ⭐️ XPaper  

Jerman