Kecerdasan buatan, peluang atau risiko?
Diterbitkan pada: 13 Desember 2018 / Diperbarui dari: 13 Desember 2018 - Penulis: Konrad Wolfenstein
Kecerdasan buatan, peluang atau risiko?
62 persen peserta survei Bitkom Research melihat kecerdasan buatan (AI) sebagai peluang. Hampir satu dari lima responden bahkan percaya bahwa AI telah mengubah masyarakat secara signifikan. “Salah satu alasan perkembangan positif ini kemungkinan besar adalah meningkatnya penggunaan aplikasi AI dalam kehidupan sehari-hari,” kata pembuat penelitian tersebut. Warga negara Jerman melihat kemungkinan kegunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. 68 persen ingin AI mendukung orang lanjut usia. Banyak responden yang menginginkan dokter menggunakan AI, misalnya dalam diagnosis atau dalam memilih terapi terbaik. Dan sekitar dua pertiganya juga ingin memiliki aplikasi AI di kantor dan otoritas.
Anda dapat menemukan lebih banyak infografis di Statista
Dalam survei yang dilakukan pada bulan September, keadaan tampak berbeda: masyarakat Jerman melihat lebih banyak risiko dibandingkan manfaat dari AI
Kecerdasan buatan akan mengubah masyarakat kita secara mendasar, dan itu sudah pasti. Masyarakat Jerman tidak sepakat mengenai apakah perubahan ini akan berdampak positif atau negatif, seperti yang ditunjukkan oleh survei YouGov . Meskipun 15 persen responden berpendapat bahwa manfaat AI lebih besar dibandingkan risikonya, 26 persen berpendapat sebaliknya. Hampir separuh warga Jerman berpendapat bahwa risiko dan kerusakan adalah hal yang seimbang.
Tergantung pada kelompok usia, sikap terhadap kecerdasan buatan hanya sedikit berbeda; generasi baby boomer memiliki keraguan terbesar terhadap manfaat teknologi, sementara generasi milenial dapat digambarkan sebagai generasi agnostik AI.
Anda dapat menemukan lebih banyak infografis di Statista