Diterbitkan pada: 26 Januari 2025 / Pembaruan dari: 26 Januari 2025 - Penulis: Konrad Wolfenstein
Peningkatan produktivitas melalui AI? Kekecewaan di banyak perusahaan
Perusahaan dalam dilema AI: Benar-benar di luar ekspektasi
Pengenalan kecerdasan buatan (AI) ke dalam perusahaan seringkali lebih sulit dari yang diharapkan - dan hal ini bukan hanya disebabkan oleh teknologi itu sendiri. Sejak dirilisnya ChatGPT pada musim gugur tahun 2022, teknologi ini telah membuat perekonomian dan masyarakat berada dalam kekacauan. Hal ini tidak hanya menjanjikan produk dan layanan inovatif, namun juga lapangan kerja baru dan peningkatan produktivitas secara besar-besaran. Namun demikian, penggunaan AI secara produktif di banyak perusahaan masih jauh dari harapan.
Hype dan kenyataan
Ada kehebohan nyata mengenai AI, yang telah memicu investasi miliaran dolar. Namun terlepas dari antusiasme tersebut, terdapat kesenjangan yang jelas antara harapan dan implementasi nyata. Perusahaan semakin bertanya pada diri sendiri:
- Proyek manakah yang benar-benar memberikan nilai tambah?
- Bagaimana karyawan dapat yakin akan manfaat teknologi?
- Penyesuaian struktural apa yang diperlukan untuk menggunakan AI secara bijaksana?
Pertanyaan-pertanyaan ini memperjelas bahwa tantangannya tidak hanya terletak pada penerapan teknologi, namun juga pada faktor strategis, organisasi, dan budaya.
Cocok untuk:
Hambatan teknologi
Meskipun sistem AI seperti ChatGPT telah mencapai kemajuan yang mengesankan, mengintegrasikannya ke dalam proses bisnis yang ada memerlukan upaya teknis yang signifikan. Perusahaan perlu meningkatkan infrastruktur datanya, melatih algoritme, dan terus memantau sistem. Yang menjadi permasalahan khususnya adalah:
- Kualitas data: Sistem AI memerlukan data terstruktur dan berkualitas tinggi. Namun, banyak perusahaan yang datanya disimpan dalam silo atau perlu dibersihkan terlebih dahulu.
- Kompleksitas integrasi: AI sering kali harus diintegrasikan ke dalam sistem TI yang sudah ada, sehingga dapat menimbulkan tantangan teknis.
- Masalah keamanan dan perlindungan data: Perusahaan dihadapkan pada tugas untuk melindungi informasi sensitif sekaligus memastikan bahwa sistem AI mematuhi persyaratan hukum.
Tantangan strategis
Selain kendala teknologi, terdapat tantangan strategis yang menghalangi perusahaan untuk memanfaatkan potensi AI secara maksimal:
1. Kurangnya visi dan tujuan
Banyak perusahaan berinvestasi pada AI tanpa memiliki tujuan atau strategi jangka panjang yang jelas. Akibatnya proyek seringkali gagal karena tidak selaras dengan strategi perusahaan secara menyeluruh. Agar penerapan AI berhasil, perusahaan harus secara tepat mendefinisikan masalah apa yang ingin mereka selesaikan dan hasil apa yang mereka harapkan.
2. Sulitnya menentukan prioritas proyek
Tidak semua proyek AI sepadan. Perusahaan menghadapi tugas sulit dalam memutuskan antara keuntungan jangka pendek dan investasi jangka panjang. Seringkali terdapat kekurangan kriteria untuk mengevaluasi dan memprioritaskan proyek secara efektif.
3. Perlawanan dalam perusahaan
Keberhasilan AI tidak hanya bergantung pada teknologi, namun juga pada orang-orang yang bekerja dengannya. Karyawan mungkin merasa skeptis atau takut bahwa pekerjaan mereka akan terancam oleh AI. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan informasi awal, menawarkan pelatihan, dan mengkomunikasikan dengan jelas manfaat teknologi tersebut.
Cocok untuk:
Aspek organisasi dan budaya
Penggunaan AI tidak hanya memerlukan penyesuaian teknologi, namun juga perubahan organisasi dan budaya. Perusahaan harus menciptakan budaya inovasi yang mendorong eksperimen dan toleransi terhadap kegagalan. Beberapa faktor kuncinya adalah:
1. Kolaborasi antar tim
Proyek AI memerlukan kolaborasi erat antara berbagai departemen, seperti TI, pemasaran, produksi, dan manajemen. Tanpa cara kerja yang integratif, proyek bisa terhenti.
2. Pelatihan lebih lanjut bagi karyawan
Penggunaan AI memerlukan keterampilan dan kompetensi baru. Perusahaan harus berinvestasi dalam pelatihan karyawannya untuk memastikan mereka memahami dan dapat menggunakan teknologi secara efektif.
3. Manajer sebagai penggerak
Penerapan AI harus didukung secara aktif oleh manajemen. Manajer harus bertindak sebagai panutan dan menentukan arah. Tanpa dukungan yang jelas dari pimpinan, inisiatif AI dapat kehilangan momentum dengan cepat.
Faktor keberhasilan penggunaan AI
Untuk mengatasi tantangan dan menyukseskan penggunaan AI, perusahaan dapat melakukan pendekatan berikut:
1. Proyek percontohan kecil dan bertarget
Daripada segera meluncurkan proyek AI berskala besar, perusahaan sebaiknya memulai dengan proyek percontohan yang lebih kecil. Hal ini dapat membantu untuk mendapatkan pengalaman awal, menunjukkan keberhasilan dan mendapatkan kepercayaan dari karyawan.
2. Fokus pada nilai tambah
Setiap proyek AI harus bertujuan untuk menciptakan nilai tambah yang jelas bagi perusahaan atau pelanggan. Hal ini dapat berupa pengurangan biaya, peningkatan efisiensi atau pengembangan produk dan layanan baru.
3. Membangun database yang solid
Salah satu prasyarat terpenting bagi keberhasilan AI adalah database yang berkualitas tinggi dan terstruktur dengan baik. Perusahaan harus berinvestasi dalam pengelolaan data untuk memastikan informasi yang diperlukan tersedia.
4. Kemitraan dan jaringan
Tidak setiap perusahaan harus mengembangkan seluruh kompetensi secara internal. Kemitraan dengan penyedia teknologi, lembaga penelitian, dan perusahaan rintisan dapat membantu memperoleh keahlian dan mempercepat kemajuan.
5. Pemantauan dan penyesuaian terus menerus
Penggunaan AI bukanlah proyek yang dilakukan satu kali saja, melainkan sebuah proses yang berkesinambungan. Perusahaan harus memantau sistem mereka secara teratur, mengevaluasi hasil dan menyesuaikan strategi untuk memenuhi perubahan kebutuhan.
Masa depan AI di perusahaan
Terlepas dari tantangan yang ada saat ini, potensi AI sangat besar. Perusahaan yang berhasil mengintegrasikan teknologi dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang menentukan. Perkembangan di masa depan meliputi:
- Personalisasi: AI akan memungkinkan untuk menyesuaikan produk dan layanan dengan lebih baik lagi sesuai kebutuhan individu pelanggan.
- Otomatisasi: Tugas-tugas rutin dapat diotomatisasi melalui AI, sehingga meningkatkan efisiensi secara signifikan.
- Inovasi: Penggunaan AI dapat menciptakan model dan peluang bisnis yang benar-benar baru.
Bertindak visioner: Mengapa sekarang adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi pada AI
Penggunaan kecerdasan buatan menawarkan peluang yang sangat besar, namun juga memiliki tantangan yang besar. Perusahaan tidak hanya harus mengatasi rintangan teknologi, tetapi juga melakukan penyesuaian strategis, organisasi, dan budaya. Dengan visi yang jelas, investasi yang tepat sasaran, dan budaya perusahaan yang terbuka, tantangan-tantangan ini dapat diatasi dan manfaat AI dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Mereka yang bertindak sekarang mempunyai peluang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan secara aktif membentuk masa depan.
Cocok untuk:
Kami siap membantu Anda - saran - perencanaan - implementasi - manajemen proyek
☑️ Bahasa bisnis kami adalah Inggris atau Jerman
☑️ BARU: Korespondensi dalam bahasa nasional Anda!
Saya akan dengan senang hati melayani Anda dan tim saya sebagai penasihat pribadi.
Anda dapat menghubungi saya dengan mengisi formulir kontak atau cukup hubungi saya di +49 89 89 674 804 (Munich) . Alamat email saya adalah: wolfenstein ∂ xpert.digital
Saya menantikan proyek bersama kita.