Diterbitkan pada: 5 Desember 2024 / Diperbarui dari: 5 Desember 2024 - Penulis: Konrad Wolfenstein
Pernahkah Anda memikirkannya? Persepsi sepihak terhadap Tiongkok di media Jerman
Pelopor transisi energi: Apa yang dirindukan - atau tidak ingin dilihat oleh media Jerman - tentang kisah sukses Tiongkok?
Meskipun Tiongkok adalah pemimpin dunia dalam bidang energi terbarukan, negara ini sering digambarkan secara negatif dan sangat kritis di media Jerman. Kesenjangan antara kemajuan luar biasa Tiongkok dalam bidang energi ramah lingkungan dan persepsinya di luar negeri menimbulkan pertanyaan penting.
Dalam beberapa dekade terakhir, Tiongkok telah melakukan investasi besar dalam energi terbarukan. Negara ini tidak hanya merupakan produsen sistem energi surya dan angin terbesar, namun juga merupakan pionir dalam pemasangan sistem tersebut di dalam negeri. Pembangkit listrik tenaga surya yang besar seperti yang ada di Gurun Gobi dan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di sepanjang pantai merupakan bukti komitmen Tiongkok terhadap sektor ini. Pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional sekaligus mengurangi emisi CO₂. Tiongkok berencana untuk menjadi netral iklim pada tahun 2060 – sebuah rencana ambisius bagi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Alasan pelaporan kritis
Terlepas dari kemajuan ini, Tiongkok sering dipandang dari sudut pandang kritis di media Jerman. Beberapa faktor berkontribusi terhadap persepsi ini:
1. Pencemaran lingkungan dan ketergantungan batubara
Tiongkok masih menjadi penghasil emisi CO₂ terbesar di dunia dan sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara. Meskipun negara ini banyak berinvestasi pada energi terbarukan, negara ini memenuhi sebagian besar kebutuhan energinya melalui bahan bakar fosil. Kesenjangan antara perluasan energi terbarukan dan keberlanjutan penggunaan batu bara sering kali dikaji secara kritis. Tantangannya adalah memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat dari populasi yang besar sekaligus meminimalkan kerusakan lingkungan.
2. Kebijakan industri dan praktik perdagangan
Kebijakan industri Tiongkok yang agresif, khususnya di industri tenaga surya, menyebabkan kelebihan kapasitas dan rendahnya harga di pasar global. Subsidi pemerintah memungkinkan perusahaan-perusahaan Tiongkok menawarkan produk dengan harga yang sulit ditandingi oleh pesaing di Barat. Hal ini dirasakan dan dikritik oleh negara-negara Barat, termasuk Jerman, sebagai ancaman terhadap industri lokal.
3. Ketegangan geopolitik
Pemberitaan mengenai Tiongkok sangat dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik antara Barat dan Tiongkok. Praktek perekonomian negara tersebut, pertumbuhan kekuatan global dan investasi strategis di Asia, Afrika dan Eropa sering dianggap sebagai ancaman terhadap kepentingan Barat. Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok, sebuah proyek infrastruktur besar-besaran, sering dipandang kritis oleh media Jerman, meskipun hal ini dipandang sebagai peluang bagi pembangunan ekonomi di banyak negara berkembang.
Polarisasi dalam pemberitaan juga merupakan akibat persaingan untuk mendapatkan dominasi global. Meskipun negara-negara Barat sering mengedepankan nilai-nilai demokrasi dan ekonomi pasar sebagai model, Tiongkok mengikuti pendekatan berbeda yang lebih mengandalkan kontrol negara dan perencanaan jangka panjang. Perbedaan ideologi ini berkontribusi pada pelaporan kritis dan mempersulit wacana objektif.
4. Representasi media dan perbedaan budaya
Cara penyajian berita tentang Tiongkok dapat dipengaruhi oleh perbedaan budaya dan kurangnya pemahaman masyarakat Tiongkok. Penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan mengenai Tiongkok di media Jerman sering kali bersifat negatif, terutama di bidang politik dan pemerintahan. Perkembangan positif bisa jadi tidak penting.
Peran media dan persepsi subjektif
Media memainkan peran penting dalam membentuk opini publik. Pelaporan berimbang yang menyoroti tantangan dan kemajuan suatu negara sangat penting untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Namun, ide subjektif dan kurangnya latar belakang pengetahuan sering kali menyebabkan topik kompleks disajikan dengan cara yang disederhanakan atau terdistorsi.
Dalam masyarakat informasi saat ini, penting bagi jurnalis dan perusahaan media untuk melakukan penelitian secara cermat dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda. Pemisahan yang jelas antara fakta dan opini membantu menyampaikan gambaran realistis kepada penonton. Jika pandangan pribadi disertakan dalam artikel, hal ini harus diperjelas, misalnya dengan label seperti “komentar” atau “pendapat”. Hal ini memungkinkan pembaca untuk lebih memahami bagian mana dari teks yang merupakan informasi objektif dan mana yang merupakan penilaian subjektif.
Bandingkan dengan tantangan Anda sendiri
Sementara Tiongkok sedang berjuang mengatasi permasalahan lingkungan hidup yang signifikan dan upaya menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan hidup, Jerman juga menghadapi tantangannya sendiri. Meskipun terdapat tujuan iklim yang ambisius, Jerman mengalami kesulitan dalam mengurangi emisi CO₂ secara memadai. Keluarnya dari energi nuklir dan peningkatan penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas telah memicu diskusi tentang efektivitas transisi energi Jerman.
Penting untuk merenungkan secara kritis upaya Anda sendiri dan menyadari bahwa tidak ada negara yang sempurna. Pertukaran pengalaman dan strategi bersama dapat membantu mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dengan lebih efektif.
Pentingnya wacana yang seimbang
Wacana yang terbuka dan seimbang mengenai isu-isu global mendorong pemahaman dan kerja sama antar negara. Dengan menyoroti aspek positif dan negatif dari perkembangan di Tiongkok, media berkontribusi pada gambaran yang lebih beragam. Hal ini tidak hanya berlaku di Tiongkok, namun juga di semua negara yang berperan dalam pelaporan global.
Penting juga untuk menyadari bahwa generalisasi dan prasangka yang meluas dapat merusak pandangan kita tentang realitas. Daripada berfokus pada perbedaan ideologi, tujuan dan tantangan bersama harus dikedepankan. Perubahan iklim dan kebutuhan akan solusi energi berkelanjutan merupakan permasalahan global yang memerlukan respons global.
Melawan perubahan iklim
Tiongkok memainkan peran penting dalam perjuangan global melawan perubahan iklim. Investasinya pada energi terbarukan sangat mengesankan dan berkontribusi signifikan terhadap transisi energi global. Pada saat yang sama, terdapat poin-poin kritik yang sah yang perlu ditanggapi. Pelaporan yang adil dan bernuansa sangat penting untuk mengembangkan pemahaman komprehensif tentang realitas yang kompleks.
Dengan melaporkan secara transparan dan menggabungkan perspektif yang beragam, media memungkinkan khalayak untuk membentuk opini yang terinformasi. Hal ini tidak hanya mendorong pemahaman antar budaya dan negara yang berbeda, namun juga mendukung komitmen bersama terhadap masa depan yang berkelanjutan.
Tantangan abad ke-21, khususnya di bidang lingkungan hidup dan energi, memerlukan kerja sama dan saling pengertian. Meskipun sistem dan pendekatannya berbeda, negara-negara seperti Tiongkok dan Jerman memiliki kesempatan untuk belajar satu sama lain dan mencapai kemajuan bersama. Pelaporan media yang konstruktif dapat membantu membangun jembatan dan membuka jalan bagi pembangunan global yang berkelanjutan.
Merupakan tanggung jawab semua orang yang terlibat – media, pemerintah, dan warga negara – untuk mengurangi prasangka dan fokus pada fakta. Inilah satu-satunya cara untuk menciptakan gambaran realistis yang sesuai dengan kompleksitas dunia saat ini dan menciptakan dasar bagi perubahan positif.
Perspektif yang berbeda sangatlah penting
Perspektif yang berbeda sangat penting untuk pertumbuhan pribadi dan kemajuan sosial. Jika kita membatasi diri hanya pada satu sudut pandang saja, kita berisiko menjadi buta terhadap ide-ide dan kemungkinan-kemungkinan baru. Kurangnya diferensiasi tidak hanya menghambat peningkatan keterampilan diri sendiri, tetapi juga mempersulit refleksi atas tindakannya sendiri.
Tidak perlu selalu mempunyai pendapat yang sama dengan orang lain. Sebaliknya, hanya perspektif yang terbuka dan berbeda yang memungkinkan kita mempertanyakan sudut pandang seseorang dan mendapatkan wawasan berharga dari sudut pandang tersebut. Dengan memahami perspektif yang berbeda, kita dapat belajar untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan hidup.
Stagnasi terjadi ketika kita menutup diri terhadap diferensiasi. Di dunia yang terus berkembang, berdiam diri sama artinya dengan mundur. Oleh karena itu, penting untuk bersikap terbuka terhadap pendapat dan pandangan yang berbeda untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
Mengamati kebijakan Jerman dalam menghadapi Tiongkok menunjukkan adanya ketegangan yang kompleks. Jerman seringkali berusaha mewakili nilai-nilai dan perspektifnya sendiri dalam politik internasional dan mentransfernya ke negara lain. Pada saat yang sama, terdapat kepentingan ekonomi yang kuat sehingga diperlukan hubungan yang erat dengan Tiongkok. Keseimbangan antara posisi moral dan manfaat ekonomi dapat mengakibatkan pesan-pesan tampak tidak konsisten.
Hal ini akan lebih efektif jika Jerman mewakili posisi yang jelas dan konsisten serta menggarisbawahi posisi tersebut melalui tindakannya sendiri. Daripada mengangkat jari moral, akan sangat membantu jika Anda menunjukkan nilai dan prinsip Anda sendiri secara otentik. Hal ini menciptakan kredibilitas dan negara-negara lain mungkin akan lebih terinspirasi oleh contoh-contoh ini.
Dialog yang jujur dan saling menghormati berdasarkan saling pengertian dapat membantu memperkuat hubungan internasional tanpa mengkompromikan prinsip-prinsip yang ada. Melalui komunikasi yang jelas dan tindakan otentik, Jerman dapat mengkonsolidasikan perannya di panggung global namun tetap setia pada nilai-nilainya.
Cocok untuk: