Ikon situs web Xpert.Digital

Contoh sukses intrapreneurship-ua Google 20% waktu aturan-3m 15% waktu aturan-airbus bizlab | "Di -House Startups"

Intrapreneurship – Cara baru dalam pengembangan pasar

Intrapreneurship – Jalur baru dalam pengembangan pasar – Gambar: Xpert.Digital

Intrapreneurship – Cara baru dalam pengembangan pasar

Di era di mana inovasi dan kemampuan beradaptasi sangat penting bagi kesuksesan perusahaan, konsep intrapreneurship telah memantapkan dirinya sebagai metode efektif untuk membuka peluang pasar baru dan mentransformasi model bisnis yang ada. Intrapreneurship menggambarkan aktivitas kewirausahaan karyawan di dalam perusahaan yang menggunakan kreativitas dan semangat inovatif mereka untuk mengembangkan produk, layanan, atau proses baru. Bentuk inovasi internal ini memungkinkan perusahaan untuk sepenuhnya memanfaatkan potensi karyawan mereka sekaligus mengamankan keunggulan kompetitif.

Apa itu intrapreneurship?

Istilah intrapreneurship merupakan gabungan dari kata entrepreneurship (kewirausahaan) dan intra (di dalam). Sementara seorang entrepreneur mendirikan dan menjalankan bisnisnya sendiri, seorang intrapreneur beroperasi di dalam perusahaan yang sudah ada seperti seorang entrepreneur. Intrapreneur bertanggung jawab atas proyek-proyek yang seringkali berada di luar tugas rutin mereka dan menjalankannya dengan semangat dan dedikasi yang sama seperti seorang pendiri. Perbedaannya adalah mereka tidak harus menanggung risiko finansial yang biasanya terkait dengan memulai bisnis baru.

Salah satu keunggulan utama intrapreneurship adalah bentuk inovasi ini memungkinkan perusahaan untuk bereaksi lebih fleksibel terhadap perubahan pasar. Karyawan memiliki pemahaman yang baik tentang struktur dan proses internal perusahaan, sehingga dapat memberikan saran yang tepat sasaran untuk perbaikan atau mengembangkan ide-ide baru yang mendorong perusahaan maju.

Contoh-contoh intrapreneurship yang sukses

Banyak perusahaan besar telah menyadari nilai dari memberikan ruang bagi karyawan mereka untuk bertindak secara kewirausahaan. Beberapa contoh yang paling terkenal berasal dari perusahaan global seperti Google, 3M, dan Airbus.

Google

Salah satu contoh intrapreneurship yang paling terkenal adalah aturan "20% waktu" Google. Aturan ini memungkinkan karyawan untuk mendedikasikan 20% dari waktu kerja mereka untuk proyek-proyek yang tidak terkait dengan tugas rutin mereka. Beberapa produk perusahaan yang paling sukses, termasuk Gmail dan Google AdSense, muncul dari inisiatif ini. Proyek-proyek ini dimulai sebagai proyek sampingan karyawan dan telah berkembang menjadi pilar penting perusahaan.

3M

Mirip dengan Google, 3M telah memupuk budaya inovasi internal. Yang disebut "aturan 15%" memungkinkan karyawan untuk mendedikasikan 15% dari waktu kerja mereka untuk proyek pribadi. Contoh terkenal adalah Post-it® note, yang awalnya dikembangkan sebagai proyek sampingan oleh seorang karyawan 3M.

airbus

Dengan "BizLab"-nya, Airbus telah menciptakan platform di mana karyawan dapat mengembangkan ide-ide mereka lebih lanjut. Laboratorium inovasi ini menawarkan sumber daya dan dukungan kepada para peserta untuk mengubah ide-ide mereka menjadi produk yang dapat dipasarkan. Contoh lain adalah proyek crowdsourcing "Crowdcraft," di mana Airbus mengundang inovator eksternal untuk berkontribusi pada tantangan internal.

Contoh-contoh ini jelas menunjukkan bahwa intrapreneurship tidak hanya dapat menghasilkan produk-produk inovatif, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan budaya perusahaan yang mendorong kreativitas dan tanggung jawab pribadi.

Pentingnya intrapreneurship bagi pengembangan pasar

Dalam ekonomi global yang semakin kompetitif, mengandalkan model bisnis yang sudah ada saja tidak lagi cukup. Perusahaan harus terus mencari cara baru untuk memperkuat posisi pasar mereka dan membedakan diri dari pesaing. Di sinilah intrapreneurship berperan: intrapreneurship menawarkan perusahaan kesempatan untuk mengembangkan pasar baru secara internal atau membentuk kembali pasar yang sudah ada melalui pendekatan inovatif.

Contoh yang baik adalah perusahaan India, ITC, yang merevolusi rantai pasokan pertaniannya melalui inisiatif e-Choupal. Platform ini memungkinkan petani di daerah pedesaan India untuk berdagang langsung dengan ITC, sehingga menghilangkan perantara. Ide ini dikembangkan oleh seorang karyawan ITC dan sejak itu menjadi komponen kunci dari model bisnis perusahaan.

Potensi intrapreneurship juga terlihat di industri lain. Misalnya, Vimeo meraih kesuksesan besar dengan menggeser model bisnisnya ke Software-as-a-Service (SaaS). Transformasi ini diprakarsai oleh Anjali Sud, yang memulai karirnya sebagai Direktur Pemasaran dan akhirnya naik menjadi CEO. Inisiatif intrapreneurialnya memungkinkan Vimeo untuk meningkatkan pendapatannya secara signifikan dan mempertahankan posisinya di pasar yang sangat kompetitif.

Bagaimana perusahaan dapat mempromosikan intrapreneurship

Agar intrapreneurship berhasil, perusahaan harus menciptakan lingkungan di mana karyawan didorong untuk berpikir kreatif dan mengambil risiko. Hal ini membutuhkan budaya kepercayaan dan keterbukaan, serta struktur yang jelas untuk mendukung ide-ide inovatif.

Beberapa langkah untuk mendorong intrapreneurship meliputi:

Waktu luang

Mirip dengan Google atau 3M, perusahaan dapat memberikan karyawan mereka periode waktu tertentu untuk mengerjakan proyek pribadi mereka.

Laboratorium inovasi

Banyak perusahaan telah mendirikan laboratorium inovasi atau inkubator khusus di mana karyawan dapat mengembangkan ide-ide mereka lebih lanjut. Laboratorium ini sering menawarkan akses ke sumber daya seperti mentor atau peluang pendanaan.

Pelatihan dan lokakarya

Untuk menumbuhkan semangat inovasi di dalam perusahaan, sesi pelatihan rutin perlu ditawarkan. Sesi ini dapat mencakup topik-topik seperti design thinking atau lean startup.

Dukungan dari para manajer

Para pemimpin memainkan peran penting dalam mendorong intrapreneurship. Mereka harus bertindak sebagai mentor dan membantu karyawan mengatasi hambatan.

Salah satu contoh program dukungan yang baik adalah program UQBATE dari Deutsche Telekom. Program akselerator selama tiga bulan ini menawarkan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan ide-ide mereka lebih lanjut dan mempelajari keterampilan kewirausahaan. Peserta menerima pelatihan dalam metodologi Lean Startup serta bimbingan rutin dari mentor berpengalaman.

Birokrasi dan Kewirausahaan Internal

Terlepas dari banyak keuntungannya, membangun budaya intrapreneurship yang sukses juga menghadirkan tantangan. Salah satu hambatan terbesar seringkali adalah birokrasi internal perusahaan besar. Banyak organisasi memiliki proses pengambilan keputusan yang kompleks dan struktur yang kaku yang dapat menghambat inovasi.

Selain itu, selalu ada risiko kegagalan – tidak setiap ide akan berhasil. Namun, penting bagi perusahaan untuk menciptakan budaya di mana kesalahan dipandang sebagai peluang belajar dan bukan sebagai kegagalan.

Masalah lain yang mungkin timbul adalah apa yang disebut "sistem kekebalan korporat"—kecenderungan organisasi yang sudah mapan untuk menolak perubahan dan berpegang teguh pada status quo. Untuk mengatasi hal ini, para pemimpin harus secara aktif berupaya untuk menumbuhkan budaya inovasi yang terbuka dan mengurangi resistensi.

Pengembangan dan adaptasi lebih lanjut

Intrapreneurship menawarkan perusahaan peluang unik untuk pengembangan lebih lanjut dan adaptasi terhadap pasar yang terus berubah. Dengan mendorong pemikiran kewirausahaan di dalam tenaga kerja mereka sendiri, produk baru dapat diciptakan, proses ditingkatkan, dan bahkan bidang bisnis baru dapat dibuka.

Perusahaan-perusahaan seperti Google, 3M, dan ITC telah menunjukkan bahwa intrapreneurship tidak hanya dapat membawa kesuksesan jangka pendek tetapi juga berkontribusi pada daya saing jangka panjang. Namun, yang terpenting, budaya perusahaan yang mendorong inovasi dan menumbuhkan kesediaan untuk mengambil risiko sangatlah penting.

Bagi banyak organisasi, di masa depan akan semakin penting untuk menyesuaikan struktur internal guna menyediakan ruang bagi pengembangan kreativitas – karena ide-ide terbaik seringkali bukan berasal dari luar, melainkan dari dalam jajaran mereka sendiri.

Lebih lanjut tentang itu di sini:

Keluar dari versi seluler